Makalah Psikologi Abnormal

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kami kesehatan, kesempatan untuk dapat menikmati berbagai kenikmatan diantaranya kami dapat mengikuti kuliah sampai hari ini.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat beliau dalam menebarkan ilmu-ilmu yang senantiasa mengingatkan kita akan jalan yang lurus dan selalu dalam lindungan Allah swt.
Ucapan terima kasih kami kepada Dosen pegampu dan Narasumber yang telah memberikan kami kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami.
Kritik dan saran sangat kami perlukan untuk perbaikan dari makalah ini, bagi pembaca yang berminat membacanya. Maaf bila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat kata yang salah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.


Semarang, 02 Januari 2015


Tim Penyusun





DAFTAR ISI







BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Perilaku abnormal sering dianggap hal wajar ketika seseorang berperilaku seolah-olah berbeda dengan orang lain. Hal yang tidak wajar atau perilaku abnormal menjadi suatu kewajaran karena perilaku tersebut sudah menjadi bagian dari gaya hidup, sehingga ada kecenderungan seseorang menyimpang dari norma-norma sosial. Berbicara mengenai perilaku abnormal tidak sedikit orang yang melakukan hal tersebut, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang universal. Adapun sebagian kecil perilaku abnormal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur.
Contoh Kasus :  “Demi Lovato adalah seorang aktris dan penyanyi bernegara amerika. Demi Lovato mulai berkarir di dunia hiburan sejak 2002. Demi Lovato, mengalami depreasi akibat kondisi yang sekarang. Karena profesi yang dijalankannya berhubungan dengan masa lalunya. Berawal dari ketika beliau berada dikelas 7th Grade setara dengan SMP, teman-temannya sering mengejeknya dengan sebutan “cewek gemuk”. Istilah tersebut memang hanya kata sederhana tetapi sangat berpengaruh terhadap perilaku demi Lovato karena tertanam dengan kuat dipikiran beliau. Sejak usia 12 tahun demi Lovato membeci dengan bentuk tubuh yang dimilkinya. Sehingga menjadi seorang yang mengalami gangguan makan yang berkembang menjadi bulimia. Hal ini dikuatkan karena demi Lovato mempunyai keinginan untuk menjadi kurus. Dengan menjadi artis tidak membuat hidup Demi menjadi lebih baik, bahkan sebaliknya.”
Kasus diatas merupakan sebagian kasus yang ada dan menjadi alasan penting kami untuk menyusun makalah ini, untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang efektif untuk beberapa gangguan yang akan dibahas.

B.     Rumusan Masalah 

 1. Apakah Pengertian dari gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur?

 2. Bagaimana contoh kasus pada gangguan makan, obesitas dan ganguan tidur?

3. Apakah Penyebab dari gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur?

4. Bagaimana cara penanganan yang efektif untuk gangguan makan dan gangguan tidur?


C.    Tujuan

1)      Memberikan pemahaman mengenai gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur.

2)      Mengetahui contoh kasus dari gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur.

3)      Mengetahui penyebab dari gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur.

4)      Mengetahui cara penanganan yang efektif untuk gangguan makan, dan gangguan tidur.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Defenisi gangguan makan, obesitas dan gangguan tidur

1.      Gangguan makan

Gangguan makan ( eating disorder ) memiliki karakteristik pola makan yang terganggu dan cara yang maladaptif dalam mengontrol berat badan. Pola yang disfungsional ini terbagi dalam 2 tipe dari gangguan makan, yaitu : anoreksia nervosa ( anorexia nervosa ) dan bulimia nervosa. 
a)      Anoreksia berasal dari bahasa Yunani “an-“ yang “tanpa” dan “Orexis”, artinya “hasrat untuk”. Anoreksia memiliki arti “tidak memiliki hasrat untuk (makanan)”. Anoreksia nervosa berkembang pada tahap remaja awal dan akhir, antara usia 12 dan 18 tahun, namun kemunculan pada usia yang lebih awal atau lebih tua juga terkadang ditemukan. Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan makan yang ditandai oleh adanya usaha untuk mempertahankan berat badan di bawah standar normal.

b)      Bulimia berasal dari Bahasa yunani bous, yang artinya “sapi” atau “kerbau” dan limos, yang artinya “rasa lapar”. Bulimia nervosa adalah suatu gangguan makan yang memiliki karakteristik makan berlebihan yang berulang diikuti oleh pembangkitan keinginan untuk memuntahkannya.

2.      Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi dengan kelebihan lemak pada tubuh disebabkan oleh makan yang secara berlebihan atau terus menerus. Obesitas dikelompokkan sebagai gangguan medis kronis, bukan gangguan psikologis. Obesitas juga merupakan faktor resiko terbesar untuk penyakit kronis yang secara potensial membahayakan jiwa seperti sakit jantung, diabetes, dan beberapa bentuk kanker.

3.      Gangguan tidur

Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap misterius. Kita tahu bahwa tidur memiliki fungsi restoratif dan sebagian besar kita membutuhkan setidaknya 7 jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar kita dapat berfungsi dengan baik. Namun kita tidak dapat mengidentifikasi perubahan biokimiawi spesifik yang terjadi selama tidur yang berkontribusi dalam fungsi restorative tersebut. Kita juga mengetahui banyak yang terganggu oleh masalah tidur, meskipun penyebab dari bebrapa masalah gangguan tidur belum jelas. Masalah tidur yang menyebabkan stress pribadi yang signifikan atau hendaya fungsi social, pekerjaan, atau peran lain diklasifikasikan dalam system DSM sebagai gangguan tidur (sleep disorder).
Gangguan tidur ( sleep disorder ) adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang kali dan terus ada yang menyebabkan distress atau daya untuk berfungsi dengan baik. Adapun jenis-jenis gangguan tidur seperti dissomnia, insomnia, hypersomnia, narkolepsi, dsb.

B.     Studi Kasus

1)      Contoh Kasus Bulimia Nervosa

Demi Lovato adalah seorang aktris dan penyanyi bernegara amerika. Demi Lovato mulai berkarir di dunia hiburan sejak 2002. Demi Lovato, mengalami depreasi akibat kondisi yang sekarang. Karena profesi yang dijalankannya berhubungan dengan masa lalunya. Berawal dari ketika beliau berada dikelas 7th Grade setara dengan SMP, teman-temannya sering mengejeknya dengan sebutan “cewek gemuk”. Istilah tersebut memang hanya kata sederhana tetapi sangat berpengaruh terhadap perilaku demi Lovato karena tertanam dengan kuat dipikiran beliau. Sejak usia 12 tahun demi Lovato membeci dengan bentuk tubuh yang dimilkinya. Sehingga menjadi seorang yang mengalami gangguan makan yang berkembang menjadi bulimia. Hal ini dikuatkan karena demi Lovato mempunyai keinginan untuk menjadi kurus. Dengan menjadi artis tidak membuat hidup Demi menjadi lebih baik, bahkan sebaliknya. Demi kehilangan kepercayaan diri dan malu akan tubuhnya yang dianggapnya “gemuk” tersebut.

2)      Contoh Kasus Anoreksia Nervosa

Lynne, 24 tahun, dikirm ke bangsal psikiatri sebuah rumah sakit umum untuk mendapatkan penangan terhadap anoreksia nervosa. Meskipun ia tidak merasa ada yang salah dengan dirinya, orang, orang tuanya telah berkonsultasi dengan seorang psikiater, dan mereka bertiga memberinya pilihan untuk dirawat di rumah sakit atas keinginan sendiri atau dirawat dengan paksa.
Saat itu berat badan Lynne hanya sekitar 35kg dengan tinggi sekitar 165cm. ia tidak mengalami menstruasi selama tiga tahun dan memiliki berbagai masalah kesehatan atau hipotensi (tekanan darah rendah yang tidak normal), denyut jantung yang tidak teratur dan sangat rendahnya kadar potassium dan kalsium.
Lynne mengalami beberapa episode penurunan berat badan yang dramatis, dimulai pada usia 18 tahun ketika ia mengalami perceraian dalam perkawinannya yang pertama. Namun, tidak satu pun dari berbagai episode sebelumnya yang separah episode saat ii, dan ia belum pernah dirawat sebelumnya. Ia sangat takut menjadi gemuk dan meskipun ia tidak pernah benar-benar mengalami kelebihan berat badan, ia merasa pantat dan perutnya terlalu besar. (ia tetap merasa demikian meskipun berat badannya hanya 35kg). selama periode penurunan berat badan ia sangat membatasi asupan makanan dan minum obat pencahar secara berlebihan. Kadang-kadang ia mengalami episode makan berlebihan, yang biasanya kemudian dengan sengaja dimuntahkan agar berat badannya tidak akan bertambah sedikit pun.

3)      Contoh Kasus Obesitas

Jon Brower Minnoch: 635 kg. Sejak kecil, Ayub Brower sudah menderita obesitas. Di usia 12 tahun beratnya telah mencapai 132 kg. Ia menikah dengan Jeannette, seorang wanita berat badan normal dan memiliki dua anak. Minnoch dirawat di rumah sakit selama 16 bulan dan kehilangan 419 kg. Namun ia kembali gemuk dan meninggal pada tanggal 10 September 1983, pada usia 42 tahun.

4.      Contoh Kasus Gangguan Tidur

Ny T mengalami kesulitan memulai tidur dan hanya tidur kurang lebih tiga jam dalam satu malam tetapi setiap satu jam sekali selalu terbangun. Kondisi ini mengakibatkan Ny T selalu merasa tubuhnya tidak fresh dan berat badannya mengalami penurunan dari 52 kg menjadi 47 kg. Penyebab Ny T mengalami insomnia adalah suami Ny T menuduh Ny T telah berselingkuh karena hasutan tetangga yang tidak suka pada Ny T. Ny T berusaha menjelaskan pada suaminya bahwa dirinya tidak berselingkuh, tetapi suami Ny T tetap tidak percaya. Suami Ny T selalu marah-marah pada Ny T dan melarang Ny T untuk berbincang- bincang dengan tetangga di luar rumah. Suami Ny T juga pelit dalam memberikan uang belanja dan melarang Ny T untuk berdagang. Pada awalnya, Ny T berusaha untuk tidak terlalu serius dalam memikirkan masalahnya dan menuruti keinginan suaminya, namun suami Ny T tetap memperlakukan Ny T dengan buruk. Suami Ny T selalu memarahi Ny T sehingga Ny T selalu memikirkannya dan merasa tertekan. Ny T dan suaminya juga pisah ranjang. Ny T juga takut bercerita pada suaminya bahwa dirinya mengalami kesulitan tidur setiap hari

C.    Analisis Kasus

1.      Penyebab dari kasus Gangguan makan

a)      Bulimia Nervosa
Pada kasus bulimia diatas yang menyebabkan Demi Lovato mengalami bulimia dikarenakan adanya tututan social yang menjadikan dia untuk menguruskan badannya atau dengan kata lain karena Demi bekerja sebagai seorang model sehingga dia harus menjaga bentuk tubuhnya untuk tetap terlihat perfec. Semenjak Demi diolok-olok karena badannya gemuk sewaktu SMP sehingga dia memiliki keinginan untuk menguruskan badannya.

b)     Anoreksia Nervosa
Pada kasus diatas yang menyebabkan Lynne mengalami Anoreksia Nervosa diakibatkan karena faktor sosiokultural, dimana adanya tuntutan dari masyarakat untuk berpenampilan yang menarik. Semenjak Lynne bercerai dengan suaminya, ia kemudian ingin menurunkan berat badannya. Meskipun berat badanya sekitar 35kg, Lynne masih berkeinginan untuk menurunkan berat badannya karena merasa bahwa badannya masih gemuk.

2.      Penyebab dari kasus Obesitas adalah :

Pada kasus Obesitas diatas, pria tersebut merupakan kasus obesitas. Minnoch mengidap obesitas karena genetik. Sejak kecil, Minnoch sudah mengalami obesitas tersebut. Disamping itu, pola makan yang dilakukan Minnoch juga tidak baik.

3.      Penyebab dari kasus Gangguan tidur adalah :

Pada kasus gangguan tidur di atas jika kita cermati merupakan kasus insomnia. Karena pada kasus di atas menunjukkan gejala-gejala insomnia, seperti kesulitan memulai tidur, selalu terbangun setiap satu jam sekali, waktu tidur kurang lebih hanya tiga jam dalam satu malam, selalu merasa tubuhnya tidak fresh, dan mengalami kesulitan tidur lebih dari enam bulan. Jika kita analisis, penyebab insomnia pada kasus di atas adalah karena mengalami KDRT dari suaminya yang mengakibatkan si istri tertekan dan selalu memikirkan masalahnyasehingga terjadilah insomnia. Dampak insomnia yang dialami si istri pada kasus di atas adalah selalu merasa tubuh tidak fresh dan mengalami penurunan berat badan dari 52 kg menjadi 47 kg.

D.    Metode pendekatan

Pendekatan yang digunakan untuk kasus dalam makalah ini adalah pendekatan CBT untuk gangguan makan dan self monitoring untuk gangguan tidur. CBT ( Cognitif Behavioral Therapist ) dimana seseorang terlebih dahulu dirubah cara berpikirnya agar gangguan yang dialami dapat ditangani dengan kemampuan diri.
Adapun alternif dalam pendekatan yang dilakukan pada gangguan makan seperti :

a)      Penanganan untuk gangguan makan menggunakan CBT ( Cognitive Behaviour Therapy )
CBT atau yang dikenal dengan Tepari kognitif behavior adalah terapi yang berpusat pada perubahan pola piker kemudian dirubah cara bertingka laku yang akan menjadi klien.Adapun prosedur dalam Terapi Kognitif Behaviour terapi adalah 5 sesi untuk penanganannya. Menurut teori CBT Indonesia, memerlukan 5 Sesi pertemuan yang secara sitematis dan terencana, meliputi:
Sesi 1            : Assesment dan diagnosa awal
Sesi 2            : Mencari emosi negatif, pikiran otomatis dan keyakinan utama yang berhubungan dengan gangguan.
Sesi 3            : Menyusun rencana intervensi dengan memberikan konsekwensi positif-konsekwensi kepada klien dan significant person
Sesi 4            : Formulasi status, fokus terapi, intervensi tingkah laku lanjutan
Sesi 5            : Pencegahan Relapse

 b)     Penangan untuk obesitas menggunakan CBT dan Self monitoring.
1.      CBT ( Cognitif Behavioral Treatment)
Dengan menggunakan CBT ( Cognitif Behavioral Treatment) terapi ini  dapat digunakan seperti halnya dalam mengatasi bulimia nervosa.  Terapi kognitif-perilaku (CBT) merupakan terapi yang mendasarkan pada teori kognitif perilaku yang menekankan pada kesaling terkaitan  antara pikiran, perasaan dan perilaku, Menurut teori ini psikopatologi terjadi bila terdapat ketidak sesuaian antara tuntutan-tuntutan lingkungan dengan kapasitas adaptif individu. Teoari ini sangat efektif karena penderita telah memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki berat badan yang berlebih, pola makan yang tidak normal. Namun mereka tidak berdaya untuk mengendalikan dorongan makan pada saat perut terasa lapar sehingga diperlukan penyadaran pikiran dan perasaan agar subjek mampu mengenali dan kemudian mengevaluasi atau rnengubah cara berfikir, keyakinan dan perasaannya (mengenali diri sendiri dan lingkungan) yang salah, dapat mengubah perilaku maladaptive dengan cara mempelajari ketrampilan pengendalian diri dan staregi pemecahan masalah yang efektif (Okun, 1990). Misalnya subjek diminta untuk melakukan latihan-latihan menantang pikiran yang negative seperti membandingkan gambar-gambar wanita atau pria yang mempunyai tubuh gemuk dan yang mempunyai tubuh ramping dengan tujuan mernbangkitkán persepsi yang berhubungan dengan body image-nya.

2.      Self Monitoring
Self monitoring ini berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya dalam hal ini adalah keluarga dan terapis. Keluarga berhubungan dengan pengaturan segala jenis makanan yang dikonsumsi, pengatur waktu makan dan aktivitas diri. serta keluarga berperan dalam meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri. Sedangkan terapis berperan dalam mengontrol kemajuan-kemajuan selama perlakuan diberikan dan target-target yang harus dicapai oleh penderita.

c)      Penanganan untuk Gangguan tidur menggunakan Self monitoring
Self monitoring biasanya digunakan konseli untuk mengumpulkan base line data dalam suatu proses treatment. Namun yang lebih berperan dalam mengubah perilaku yang diinginkan adalah individu yang mengalami gangguan tidur. Self monitoring akan dilaksanakan dengan membuat daftar tabel yang akan dilakukan klien dan menempelnya disamping tempat tidur. Adapun bentuk table yang akan dibuat klien adalah :
Tanggal dan waktu
Frekuensi perilaku sasaran
Peristiwa
Dialog internal
Faktor perilaku
Tingkat dorongan
Kemampuan mengatasi situasi
Catat hari tanggal dan jam
Uraikan situasi setiap saat perilaku sasaran terjadi
Catat di luar diri yang menggerakkan untuk mewujudakan perilaku sasaran
Catat pikiran atau perasaan apa yang muncul pada saat dapat mewujudkan perilaku sasaran
Catat bagaimana bentuk perilaku sasaran itu
Beri nilai tingkat motivasi perilaku sasaran
1 = rdh
2 = sdg
3 = tgg
4=sgt tgg
Beri nilai dalam kemapuan mengendalikan situasi
1= buruk
2= ckp baik
3= baik
4= sgt baik





E.     Jurnal Yang Digunakan


1)      Cognitive Behaviour Therapy for Eating Disorders . Peneliti Zafra Cooper University of Oxford, UK dan Roz Shafran University of Reading, UK.
Jurnal ini untuk membantu penanganan gangguan makan.

2)      Therapeutic Options in the Management of Sleep Disorders inVisually Impaired Children: A Systematic Review. Peneliti Sohil A. Khan dkk.
Jurnal ini untuk membantu penanganan gangguan tidur.

3)      Invited Commentary : Childhood and Adolescent Obesity : Psychological and Behavioral Issues in Weight Loss Treatment
Jurnal ini untuk membantu penangan obesitas



DAFTAR PUSTAKA


NEVID, S. J. (2003). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga

htttp://Heatlh.detik.com (2011) Kasus-kasus Anoreksia.

http://Psikologiabnormal.wikispaces.com (2011) Kasus Bulimia.


http://suryadun.blogspot.in/2014/02/makalah-keb-istirahat-dan-tidur-kasus.html?m=1
Damayanti, D. (2014, 01 03). Anoreksia Nervosa. Retrieved from Kompasiana.com: http://kesehatan/kompasiana.com/2014/01/03/anorexia-nervosa-625141.html

Comments

Post a Comment