PROPOSAL
PENELITIAN EKSPERIMEN
“EFEKTIFITASTRAINING POSITIVE THINKING TERHADAP PROBLEM SOLVINGAKADEMIK MAHASISWA DI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNISSULA SEMARANG”
Di susun oleh :
DARTA
ALI MUBARAQ
NIM
: 30701201196
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
RINGKASAN
Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mencari efek dari pelatihan yang diberikan berupa
pemikiran positif ( positive thinking ) terhadap pemecahan masalah ( problem
solving ) akademik mahasiswa di Fakultas Psikologi UNISSULA. Metode dalam
penelitian ini
menggunakan desain eksperimen yaitu Static Group Design.Static Group Design adalah desain penelitian eksperimen yang memiliki dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Penelitian ini variabel tergantung adalah problem solving akademik dan variabel bebas adalah training positive thinking.Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi UNISSULA yang dimana subjek dapat mengikuti training positive thinking.Prosedur dalam penelitian ini menggunakan skala problem solving akademik untuk di uji cobakan sebelum diberikan perlakuan.Setelah diberikan perlakuan kelompok diberikan kembali skala untuk melihat efek dari perlakuan yang telah dilakukan.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan skala juga menggunakan beberapa metode lain yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan uji hipotesis untuk melihat sejauh mana pelatihan berpikir positive memiliki efek terhadap problem solving akademik mahasiswa.
menggunakan desain eksperimen yaitu Static Group Design.Static Group Design adalah desain penelitian eksperimen yang memiliki dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Penelitian ini variabel tergantung adalah problem solving akademik dan variabel bebas adalah training positive thinking.Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi UNISSULA yang dimana subjek dapat mengikuti training positive thinking.Prosedur dalam penelitian ini menggunakan skala problem solving akademik untuk di uji cobakan sebelum diberikan perlakuan.Setelah diberikan perlakuan kelompok diberikan kembali skala untuk melihat efek dari perlakuan yang telah dilakukan.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan skala juga menggunakan beberapa metode lain yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan uji hipotesis untuk melihat sejauh mana pelatihan berpikir positive memiliki efek terhadap problem solving akademik mahasiswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
merupakan suatu hal yang menjadi persoalan bagi setiap orang.Masalah terdapat
diberbagai kalangan. Masalah tidak mengenal siapa yang akan ditimpahkannya.
Setiap orang tidak pernah menginginkan masalah dalam hidupnya.Masalah sudah
menjadi bagian dari proses kehidupan yang dijalani. Jika seseorang ingin
memaknai hidup dan memiliki pikiran yang matang maka masalah ada untuk alasan
tersebut.
Pokok
penting dari masalah yang dihadapi seseorang membutuhkan suatu pemikiran yang
cemerlang untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.Masalah dari berbgai
lingkup seperti keluarga, masyarakat, dan dunia pendidikan.Pendidikan memiliki
berbagai jenjang, dari SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi (PT).Pemenuhan
dalam perguruan tinggi dengan berbagai persoalan mulai dari jadwal kuliah,
praktikum, serta tugas kuliah.Melihat begitu padat mengenai persoalan dalam
perkuliahan maka mahasiswa membutuhkan penanganan untuk masalah seputar
perkuliahan.
Menurut
Dent dan Rennie (dr. Muzakkir Tamzil, 2006) mengemukakan masalah
yang dihadapi oleh mahasiswa kedokteran umum dapat dibagi menjadi lima kategori
yaitu akademik, karier, professional, personal dan administrasi. Pada buku
Permasalahan Mahasiswa (Dr. Dede Rahmat Hidayat, 2011) menjelaskan beberapa
sumber masalah yang dialami mahasiswa yaitu aspek fisik, emosi, kognitif dan
psikososial yang memiliki konsekuensi atas kemunculan masalah.
Berdasarkansurvey
yang dilakukan peneliti mendapatkan beberapa mahasiswa yang stress terhadap
persoalan dalam perkuliahan.Ada seorang mahasiswa bernama KY tidak masuk kuliah
karena memilih mengerjakan tugas dari pada mengikuti kuliah.Pada saat KY tidak
mengikuti kuliah, dia merasa bersalah dan tidak dapat mengerjakan tugas kuliah
dengan baik.KY berdiam diri di kamar bahkan sampai mengeluarkan air mata karena
memikirkan persoalan dalam perkuliahan.
Melihat
kondisi diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian eksperimen
dengan judul “EFEKTIFITASTRAINING POSITIVE THINKING TERHADAP PROBLEM SOLVINGAKADEMIK MAHASISWA DI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNISSULA SEMARANG”.
B. Rumusan Penelitian
Adapun
rumusan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh training positive
thinking terhadap problem solving akademik mahasiswa di Fakultas Psikologi
UNISSULA.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh training positive thinking
terhadap problem solving akademik mahasiswa di Fakultas Psikologi UNISSULA.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya penelitian di bidang psikologi terutama berkaitan dengan psikologi
positif terkhusus pada pembahasan mengenai training positive thinking terhadap
problem solving akademik mahasiswa.Penelitian ini juga menjadi acuan dan
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian-penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat
Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang manfaat positive thinking (berpikir positif) bagi
kehidupan terutama berkaitan dengan problem solving (pemecahan masalah)
akademik mahasiswa, terkhusus mahasiswa Fakultas Psikologi UNISSULA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelatihan
Menurut
Mathis (Hendry,
2010)
pelatihan adalah suatu proses dimana
setiap orang memiliki kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan
organisasi. Pelatihan menurut Gary Dessler (Hendry,
2010)
adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan
dasar yang mereka butuhkan untuk mnjalankan pekerjaan mereka.
Tujuan
pelatihan secara umum menurut (Hendry, 2010)
antara lain:
1.
Untuk
mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih
cepat dan lebih efektif
2.
Untuk
mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara
rasional, dan
3.
Untuk
mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman
pegawai dengan pimpinan.
Komponen-komponen pelatihan yang dijelaskan oleh
Mangkunegara (Hendry,
2010)
terdiri atas :
1.
Tujuan dan
sasaran pelatihan harus jelas dan dapat di ukur
2.
Para pelatih
(trainer) harus memiliki keahlian dan kualitas yang professional (kompeten)
3.
Materi pelatihan
dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang akan menjadi target
pencapaian
4.
Peserta
pelatihan dan pengembangan (trainers) harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan bersama.
Pelatihan
adalah suatu kegiatan untuk merubah pola pikir dan perilaku agar dapat
mengontrol emosi ketika menghadapi suatu persoalan atau masalah.Pengharapan
dari pelatihan yang diberikan dapat merubah peserta untuk dapat mengatasi
masalah yang dihadapi.
B. Positive Thinking
Menurut
Elfiky (Aswendo Dwitantyanov, 2010) menyebutkan bahwa
proses berpikir berkaitan erat dengan konsentrasi, perasaan, sikap, dan
perilaku. Berpikir positif dapat dideskripsikan sebagai suatu cara berpikir
yang lebih menekankan pada sudut pandang dan emosi yang positif, baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi (Aswendo Dwitantyanov, 2010) .
Berpikir
positif telah dibahas dari beberapa tokoh dan telah dikaji dalam beberapa
peneltian untuk melihat efekktifitasnya.Manfaat dari berpikir positif dalam
penelitian Herabadi (Aswendo
Dwitantyanov, 2010) membuat individu mampu bertahan dalam
situasi dan kondisi saat mengalami stress.
C. Pelatihan Positive Thinking
Pelatihan
berpikir positif merupakan pengembangan pola pikir untuk menangani berbagai
masalah yang ada.Model pendekatan berpikir positif Elfiky (Aswendo
Dwitantyanov, 2010) dimana adanya kombinasi dengan beberapa
pendekatan psikologis, yaitu anchor, relaksasi, visualisasi, dan afirmasi.Pelatihan
berpikir positif dilakukan untuk dapat merubah cara seseorang dalam mengatasi
masalah, sehingga dibentuk pemikiran yang berfokus pada positif agar dapat
mempermudah seseorang ketika hendak mengatasi masalah.
D. Problem Solving Akademik
Pengertian
menurut NCTM (Sabirin, 2013) pemecahan masalah (Problem Solving) melibatkan konteks yang beragam sebagai hasil
pengaitan antara satu masalah dengan masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.
Kusumah (Sabirin, 2013) mengindikasikan belajar pemecahan
masalah pada hakikatnya adalah belajar untuk berfikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason), yaitu belajar berpikir dan bernalar
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh untuk menyelesaikan masalah
dengan pengetahuan yang dimiliki.
Menurut
Savery dan Duffy (Sabirin, 2013) mengindikasikan masalah memiliki peran
antara lain :
1. Sebagai
petunjuk dimana memiliki tujuan untuk memfokuskan perhatian siswa,
2. Sebagai
integrator atau tes dimana untuk sajikan setelah membaca agar siswa dapat
memperoleh pengetahuan dari hasil bacaan,
3. Sebagai
contoh untuk digunakan sebagai ilustrasi dalam hal tertentu,
4. Sebagai
suatu proses untuk memfokuskan agar siswa dapat berpikir kritis dan melatih
keterampilan berpikir, dan
5. Sebagai
suatu stimulus yang bertujuan untuk merespon.
Problem solving individu maupun
kelompok disebut sebagai problem solving akademik. Problem solving akademik
bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah dalam akademik, sehingga dengan
adanya problem solving akademik yang ada pada individu maupun kelompok berupa
jadwal kuliah yang padat, praktikum, dan tugas kuliah yang cukup melelahkan.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis
atau dugaan sementara pada penelitian eksperimen ini adalah apakah ada efektifitas
training positive thinking terhadap problem solving akademik mahasiswa di Fakultas
Psikologi UNISSULA Semarang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
1. Problem
Solving Akademik
Problem Solving akademik adalah
suatu kemampuan yang digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam
akademik. Problem solving akademik berhubungan dengan kompetensi dan kemampuan
kognisi untuk menyelesaikan tugas, mengatasi tantangan akademik, menangani
praktikum dengan baik, dan mengikuti jadwal kuliah sampai akhir.
2. Training
Positive Thinking
Training Positive Thinking adalah
pelatihan untuk mengatur emosi dan pikiran dalam mengatasi berbagai masalah
dengan cara berpikir yang positif. Berpikir positif merupakan suatu pola pikir
untuk merubah pandangan agar dapat mengatasi persoalan yang berhubungan dengan
diri sendiri maupun orang lain.
B. Subjek Penelitian
1. Mahasiswa
Fakultas Psikologi UNISSULA Reguler pada semester V yang memiliki kepadatan
jadwal kuliah, praktikum, dan tugas kuliah dengan penyelesaian masalah yang
biasa dan rendah.
2. Mahasiswa
bersedia mengikuti pelatihan berpikir postif selama 4 kali pertemuan.
3. Mahasiswa
belum pernah mengikuti pelatihan dan penelitian tentang berpikir positif
terhadap pemecahan masalah akademik.
C. Desain Eksperimen
Desain
eksperimen yang digunakan peneliti adalah Static
Group Design(Liche Seniawati, 2014) .Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini tidak menggunakan randomisasi untuk membentuk kelompok, sehingga sehingga kelompok
dianggap setara.Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok.Desain
penelitian static group design
disebut juga penelitian eksperimental-kuasi(Liche Seniawati, 2014) .
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah
persiapan dan pelaksanaan prosedur penelitian eksperimen ini diawali dengan
mempersiapkan skala Problem Solving
Akademik untuk di uji cobakan. Penelitian ini diawali dengan menentukan
mahasiswa mana yang akan mendapatlkan skala untuk di uji coba. Peneliti
mengambil mahasiswa semester V karena beberapa mahasiswa tersebut memiliki
jadwal kuliah yang padat, praktikum, dan beberapa tugas kuliah.Uji coba skala
menjadi data pertama yang didapatkan peneliti sebelum melakukan pelatihan
positive thinking.Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pertama
kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pelatihan positive
thinking dan kedua kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.Setelah diberikan
perlakuan, kemudian kedua kelompok diberikan skala untuk melihat pengaruh
terhadap perlakuan yang telah diberikan.
E. Metode Pengumpulan Data
Proses
pengumpulan data dalam penelitian eksperimen ini, peneliti menggunakan beberapa
metode, yaitu skala problem solving akademik mahasiswa. Peneliti juga
menggunakan beberapa metode lain diantaranya metode observasi, wawancara dan
dokumentasi dalam penetian.
F. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian
menggunakan 2 variabel diantaranya :
1. Variabel
tergantung dalam peneltian adalah Problem Solving Akademik
2. Variabel
bebas dalam penelitian adalah Training Positive Thinking
Cara
mengukur variabel tergantung dalam penelitian ini adalah menggunakan skala
problem solving akademik untuk melihat efek dari training positive thinking.
G. Tehnik Analisis Data
Uji
Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan skala problem solving akademik
mahasiswa.Skala diberikan sebelum perlakuan diberikan yang berupa training
positive thinking dan melihat efektitas dari perlakuan dengan memberikan skala.
DAFTAR PUSTAKA
Aswendo Dwitantyanov, F. H. (2010). PENGARUH
PELATIHAN BERPIKIR POSITIF PADA EFIKASI DIRI AKADEMIK MAHASISWA (STUDI
EKSPERIMEN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP SEMARANG). Jurnal
Psikologi Undip Vol. 8, No.2, 137-138.
Dr. Dede Rahmat Hidayat, M. (2011, April 1 - 3). Permasalahan
Mahasiswa. (P. A. III, Performer)
dr. Muzakkir Tamzil, S. (2006). BUKU KOMUNIKASI
MAHASISWA - PEMBIMBING AKADEMIK. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
INDONESIA.
Hendry. (2010, Juli 27). DEFINISI PELATIHAN SDM.
Retrieved from Teori Online: http://teorionline.wordpress.com
Liche Seniawati, A. Y. (2014). PSIKOLOGI EKSPERIMEN.
Jakarta: INDEKS.
Sabirin, M. (2013). KINERJA MAHASISWA DALAM PEMECAHAN
MASALAH NON RUTIN PADA TOPIK VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI PELUANG. KNPM V,
Himpunan Matematika Indonesia, 440.
#TugasKuliah #Mahasiswa
Comments
Post a Comment